BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi antar pribadi merupakan
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau
nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang
hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat,
guru-murid dan sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
KOMUNIKASI INTERPERSONAL (ANTAR PRIBADI)
Komunikasi antar pribadi
adalah komunikasi yang
berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara
terorganisasi maupun pada kerumunan orang.
Komunikasi Interpersonal
adalah interaksi orang
ke orang, dua arah, verbal dan non verbal. Saling berbagi informasi dan perasaan antara
individu dengan individu atau antar individu di dalam kelompok kecil.
Menurut
Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu
orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan
berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
Komunikasi
interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang
memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung,
baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang
hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat,
guru-murid dan sebagainya.
Menurut
Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar
komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling
efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau
perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik
bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga.
Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah
komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat
memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.
Komunikasi Interpersonal
Antara Dua Orang adalah komunikasi dari
seseorang ke orang lain, dua arah interaksi verbal dan nonverbal yang
menyangkut saling berbagi informasi dan
perasaan.
Komunikasi Interpersonal
Antara Tiga Orang/ lebih, menyangkut komunikasi dari
orang ke beberapa oarng lain (kelompok kecil). Masing-masing
anggota menyadari keberadaan anggota lain, memiliki minat yang sama dan/atau
bekerja untuk suatu tujuan.
Hubungan
antarpribadi lebih lanjut diindentifikasikan menjadi dua karakteristik, yakni
hubungan antarpribadi yang berlangsung beberapa tahap hingga ke pemutusan dan
hubungan antarpribadi dalam hal keluasan (breadth) dan kedalamannya (depth).
Tahapan hubungan
antarpribadi ialah tahapan kontak, tahapan keterlibatan, tahapan keakraban,
tahapan perusakan dan tahapan pemutusan.
1.
Tahap
kontak adalah tahap interaksi awal dimana individu akan mengenal, mengetahui.
Pada tahap ini sikap bersahabat, kehangatan, keterbukaan, dinamisme akan
terungkap. Jika seseorang menyukai, cocok dengan individu pada tahao ini maka
akan berlanjut pada tahap berikutnya.
2.
Tahap
keterlibatan adalah tahap pengenalan lebih jauh, ketika individu mengikatkan
diri mengenal orang lain dan individu mengungkapkan dirinya.
3.
Tahap
keakraban adalah invidu mengikat, mengenal orang lain lebih jauh lagi. Tahap
perusakan adalah tahap menurunnya hubungan, ketika ikatan diantara dua individu
melemah.
4.
Tahap
pemutusan adalah pemutusan ikatan yang mempertalikan dua pihak.
B. PENDEKATAN KAP (KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI)
Pendekatan antar pribadi
dibagi menjadi tiga hal :
·
Pengirim-penerima
·
Encoding-Decoding
·
Pesan-Pesan
·
Saluran
·
Gangguan(noise)
·
Umpan
balik
·
Konteks
·
Bidang
pengalaman
·
Akibat(efek)
2. Hubungan Diadik
Hubungan diadik mengartikan KAP sebagai komunikasi yang
berlangsung antara dua orang yang mempunyai hubungan mantap dan jelas.
Untuk
memahami perilaku
seseorang, harus mengikutsertakan paling tidak dua orang peserta dalam situasi
bersama (Laing, Phillipson, dan Lee (1991:117).
Trenholm dan Jensen
(1995:26) mendefinisikan KAP sebagai komunikasi
antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka (komunikasi diadik). Sifat komunikasi ini
adalah:
·
Spontan
dan informal.
·
Saling
menerima feedback secara maksimal.
·
Partisipan
berperan fleksibel.
Trenholm
dan Jensen (1995:227-228) mengatakan tipikal pola interaksi dalam keluarga menunjukkan jaringan komunikasi.
3.
Pengembangan
KAP dapat dilihat dari dua
sisi sebagai perkembangan dari komunikasi
impersonal dan komunikasi
pribadi atau intim. Oleh karena itu, derajat KAP berpengaruh terhadap keluasan
dan kedalaman informasi
sehingga merubah sikap.
Pendapat Berald Miller dan
M. Steinberg (1998: 274), pandangan developmental tentang semakin
banyak komunikator
mengetahui satu sama lain, maka semakin banyak karakter antar pribadi yang
terbawa dalam komunikasi
tersebut.
Edna Rogers (2002: 1),
mengemukakan pendekatan hubungan dalam menganalisis proses KAP mengasumsikan bahwa
KAP membentuk struktur sosial yang diciptakan melalui proses komunikasi.
C. CIRI-CIRI KAP MENURUT
PARA AHLI
Menurut Barnlund (dikutip
dalam Alo Liliweri: 1991), ciri-ciri mengenali KAP sebagai berikut:
·
Bersifat
spontan.
·
Tidak
berstruktur.
·
Kebetulan.
·
Tidak
mengejar tujuan yang direncanakan.
·
Identitas
keanggotaan tidak jelas.
·
Terjadi
sambil lalu.
Ciri-ciri KAP menurut Rogers yaitu:
·
Kemampuan
mengatasi selektivitas tinggi.
·
Kecepatan
jangkauan terhadap khalayak relatif lambat.
D. TUJUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Tujuan komunikasi
interpersonal menurut Muhammad adalah:
a. Menemukan Diri Sendiri
Salah satu tujuan
komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita
terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak
sekali tentang diri kita maupun orang lain.
Komunikasi interpersonal
memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai,
atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi
mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan
diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa
pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.
b. Menemukan Dunia Luar
Hanya komunikasi
interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan
orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui
datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang
datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan
akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi
interpersonal.
c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh
Arti
Salah satu keinginan orang
yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain.
Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan
untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.
d. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
Banyak waktu kita
pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan
interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya
mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca
buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah.
Kita banyak menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi
interpersonal.
e. Untuk Bermain Dan Kesenangan
Bermain mencakup semua
aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara
dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan, berdiskusi
mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu
adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan
komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting
dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita.
f. Untuk Membantu Pengarahan
Ahli-ahli kejiwaan, ahli
psikologi klinis dan terapi menggunakkan komunikasi interpersonal dalam
kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga
berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari.
Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan
mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.
E.PROSES KOMUNIKASI
1. Sumber mempunyai gagasan pemikiran , atau kesan .
Sumber ( source ) . sumber atau
pengirim berita memainkan langkah pertama dalam proses komunikasi . Sumber
mengendalikan macam berita yang dikirim , susunan yang digunakan , dan sering
saluran melalui mana berita dikirim .
2. Pengubahan berita kedalam sandi / kode (encoding)
Langkah kedua ini , encoding the
massege mengubah berita kedalam berbagai bentuk simbol-simbol verbal
atau nonverbal yang mampu memindahkan pengertian , seperti kata-kata pencakapan
atau atau tulisan , angka , gerakan , ataupun kegiatan .
3. Pengiriman berita
Langkah ketiga mencerminkan pilihan
komunikator terhadap media atau “saluran distribusikan “. Komunikasi lisan
mungkin disampaikan melalui berbagai saluran – telephone , mesin pendikte,
orang atau videotape, hal mungikn dilakukan secara pribadi atau dlam pertemuan
kelompok dengan banyak orang .
Manfaat komunikasi lisan, orang per orang, adlah
kesempatan untuk berinteraksi antara sumber dan penerima, memungkinkan
komunikasi nonverbal, di sampaikan berita secara cepat, dan memungkinkan umpan
balik diperoleh segera.
4. Penerimaan berita
Langkah keempat adalah penerimaan
berita oleh pihak penerima . pada dasarnya orang-orang menerima berita melalui
kelima pancaindera mereka – penglihatan , pendengaran , pengecap , perabaan ,
dan penciuman . Pengiriman berita belum lengkap atau tidak terjadi bila suatu
pihak belum menerima berita .
5. Pengartian atau penterjemahan kembali berita
(decoding)
Hal ini menyangkut pengertian
simbol-simbol oleh penerima . proses ini dipengaruhi oleh latar belakang ,
kebudayaan , lingkungan , pendidikan , praduga , dan gangguan di sekitarnya .
selalu ada kemungkinan bahwa berita dari sumber , ketika diartikan oleh
penerima , akan menghasilkan pengertiaan yang jauh berbeda dengan yang dimaksud
oleh pengirim . jadi , penerima mempunyai tanggung jawab besar efektifitas
komunikasi , dalam hal komunikasi dua arah . manajer dan bawahan dapat berperan
baik sebagai sumber maupun penerima dalam suatu interaksi dapat dilakukan ruang
lingkup , tingkat kepentingan dan periode waktu yang berbeda –beda .
6. Umpan balik (feedback)
Setelah berita diterima dan
diterjemahakan penerima mungkin menyampaikan berita balasan yang ditunjukan
kepada pengirim mula-mula atau oarang lain . jadi, komunokasi dalah proses yang
berkesinambung dan tak pernah berakhir . seseorang berkomunikasi , penerima
menanggapinya melalui komunokasi selanjutnya dengan pengirim atau orang lain ,
dan seterusnya . Feedback yang diperoleh dalam KAP
berupa feedback positif, negatif dan netral. Prinsip mendasar dalam komunikasi manusia berupa penerusan gagasan.
F. CIRI EFEKTIFITAS KAP SEBAGAI BERIKUT:
Kualitas keterbukaan
mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal.
Pertama, komunikator
interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya
berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan
semua riwayat hidupnya.memang ini mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu
komunikasi.
Sebaliknya, harus ada
kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya
disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut.
Aspek keterbukaan yang
kedua mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap
stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada
umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita ingin orang bereaksi
secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan. Dan kita berhak mengharapkan hal
ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketidak acuhan, bahkan
ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan.
Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain. Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran (Bochner dan Kelly, 1974). Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggungjawab atasnya. Cara terbaik untuk menyatakan tanggung jawab ini adalah dengan pesan yang menggunakan kata Saya (kata ganti orang pertama tunggal).
Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain. Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran (Bochner dan Kelly, 1974). Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggungjawab atasnya. Cara terbaik untuk menyatakan tanggung jawab ini adalah dengan pesan yang menggunakan kata Saya (kata ganti orang pertama tunggal).
Henry Backrack (1976)
mendefinisikan empati sebagai ”kemampuan seseorang untuk ‘mengetahui’ apa yang
sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang
lain itu, melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati, di pihak lain adalah
merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih. Sedangkan berempati adalah
merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama
dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama.
Orang yang empatik mampu memahami
motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan
dan keinginan mereka untuk masa mendatang. Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal
maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan
memperlihatkan (1) keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah
dan gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi komtak mata,
postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik; serta (3) sentuhan atau
belaian yang sepantasnya
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan
dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Suatu konsep yang
perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan
empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita
memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1) deskriptif, bukan evaluatif,
(2) spontan, bukan strategic, dan (3) provisional, bukan sangat yakin.
Kita mengkomunikasikan
sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara: (1)
menyatakan sikap positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi
teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari
komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika
seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada
umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih
menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi
atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana
interaksi.
Dalam setiap situasi,
barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih pandai. Lebih
kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak
pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas dari
ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila
suasananya setara.
Artinya, harus ada
pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga,
dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk
disumbangkan. Dalam suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan,
ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami
perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak
lain.kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja
semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita
menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl rogers, kesetaraan meminta kita
untuk memberikan ”penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain.
G. KLASIFIKASI KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
Interaksi
intim termasuk komunikasi di antara teman baik, anggota famili, dan orang-orang
yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat.
Percakapan sosial adalah
interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sederhana. Tipe komunikasi tatap
muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi. Misalnya dua
orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang perhatian, minat di luar
organisasi seperti isu politik, teknologi dan lain sebagainya.
Interogasi atau pemeriksaan
adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang meminta atau
bahkan menuntut informasi dari yang lain. Misalnya seorang karyawan dituduh
mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan menginterogasinya untuk
mengetahui kebenarannya.
Wawancara
adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di mana dua orang terlibat
dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai
bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya.
H. HAMBATAN KOMUNIKASI (NOISE)
Physical noise: Gangguan secara fisik (suara gaduh, ruangan yang panas,
microphone rusak)
Psychological noise: Gangguan psikologis. ketidakmampuan untuk memusatkan
perhatian ketika menyampaikan atau menerima pesan. (mental)
Semantic noise: perbedaan makna terhadap
lambang-lambang tertentu dan ketika makna tersebut tidak dapat dipahami
bersama.
BAB III
KESIMPULAN
Jadi dapat di simpulkan bahwa
Komunikasi Antar Pribadi tidak pernah lepas dari kegiatan manusia sehari-hari. Komuniksi
dapat membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara 2 orang atau
lebih.Komunikasi merupakan salah satu aspek penting dan kompleks bagi kehidupan
manusia,karna manusia sangat di pengaruhi oleh komunikasi yang di lakukan
dengan manusia lain,baik yang sudah di kenal maupun yang tidak di kenal sama
sekali.Maka kita harus memberikan perhatian yang seksama terhadap komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
A.BUKU
Prof. Deddy mulyana, MA, Ph.D., 2011, Ilmu Komunikasi,PT.Remaja Rosdakarya, Bandung.
Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc., 2008, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT.Raja
Grafindo Persada, Jakarta
S.Djuarsa
Sendjaja, Ph.D. dan Dra. Endah Murwani.,Pengantar
Komunikasi.
B.SUMBER
INETERNET
Febrina. 2008. Pengertian KIP/K
(Komunikasi Inter
Personal/ Konseling).
diposting tanggal 8 Februari: 19.41 WIB.
http://www.lusa.web.id/komunikasi-antar-pribadi-interpersonal-communication
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking