Bladsye

Sondag 27 Oktober 2013

CERPEN



9 SURAT
 MISTERIUS
          “DOOOOOOR........!”
            Potongan bakso urat yang tengah Ryo sendok hampir saja meloncat entah ke mana saking kagetnya. Karna  tiba-tiba saja ku menggebrak kursi kantin yang sedang ia duduki. Kemudian ku menarik kursi yang satunya lagi dan kami pun saling berhadapan. Hahahaha, ku selalu girang bila berhasil menjahilinya.
            “kaget ya?” tanyanku sambil merapikan poniku yang menutupi sebatas alis.
            Ryo diam, pura-pura tidak mendengarku sambil terus melahap bakso pesanannya. 
            “Ryo nyebelin....” ucapku. Nadaku kini berganti sinis.
            “Hmmm, aku? Bukannya kau yang nyebelin....... ngagetin orang sembarangan ! kalau saya mati keselek bakso sama sendok-sendoknya , gimana? Kau mau?”
Kemudian saya terbahak mendengar pernyataan Ryo. Tawaku pun menambah ramai suasana kantin WALET ini.
            “maap deh. Niatku kan bikin kau senang. ku tidak niat buat kau mati konyol gara-gara bakso, maap ya ... pliiiiiissssssss..”
            Ryo masih pura-pura sibuk dengan baksonya yang hampir habis. Merasa tidak gubris saya pun menarik-narik lengan kemeja Ryo.
            “iya,”  jawab Ryo sambil meneguk segarnya es jeruk.
            “lagian kenapa sih, kayaknya lagi senang banget, fi?” lanjut Ryo.
            Saya hanya tersenyum manis.
             “yo, tadi saya nemu surat ini di atas mejaku”
            Saya pun mengeluarkan surat dari tasku dengan hati-hati sekali.
Teruntuk bunga pemilik sagala keindahan
Wangimu menawan
Meski hanya ku cium dari kejauhan
Kau ibarat embun
Dan aku
Jiwa sunyi seorang penyamun ......
            “apa ini?”
            ‘tidak tau yang jelas itu surat ke-6 yang pernah ku terima, tanpa nama pengirim. Sebenarnya dari kemaren ku mau cerita sama kau, tapi ku malu,”
            “penggemar rahasia mungkin,”
            “Surat-surat yang kemarin juga isinya puisi?. Hmmm...”
            “Kau suka?”
            Ku hanya mengankat bahuku.
******
Wahai bunga pemilik segala keindahan
Ijinkan kusulang rindu di cawan hatiku
Tentangmu dan tentang pagi
Yang teramat ku nanti
:bungaku
            Ini surat misterius ke-7 yang ku terima setelah surat yang ku beritahukan kepada Ryo dua hari yang lalu di kantin Walet. Surat ini ku titip dengan Ryo sesudah mata kuliah terakhir.
             Ryo adalah sahabat dekatku sejak SMP. Dulu kami selalu sekelas, tapi kami berpisah di bangku SMA karna ku sekolah di luar kota. Ryo orangnya pintar, aku akui itu. Banyak penghargaan yang dia terima selama ini. dan Ryo cowok yang baik, terbukti sampai detik ini dy tetap mau jadi sahabatku meski ku bukan orang yang berada seperti dirinya. Tapi sayang, orang tuanya bercerai tahun yang lalu. Hampir smua ceritasedih hidupnya, dy ceritakan padaku. Ku memang tak bisa banyak membantu, tapi baginya keberadaanku cukup mengurangi babannya.
            Ya ya ya ... kalian tau? Sampai umur 18 tahun ku hanya pernah berpacaran sekali, namaya Leo, dia teman Ryo dalam clup futsal. Berawal dari kekaguman akhirnya ku begitu mencintainya. Segala apa yang ada di diri Leo ,membuatku selalu terpesona. Namun kebersamaanku tak lama,hanya dua bulan kemudian kami putus.
******
            Ke esokan harinya, setelah mata kuliah pertama selesai, ku melihat isi binder Ryo dan membandingkan tulisannya dengan tulisan yang ada di surat misterius itu. Ternyata sama.
            “tulisanmu sama dengan tulisan di surat-surat misterius yang selama ini ku terima. Tapi tidak mungkin kalau kau pengirimnya, lagian mana bisa kau  buat puisi-puisi romantis kayak gini, Hahaha ... siapa ya, yo? Kau tau Ari anak sosiologi atau agus teman futsalmu? Waktu itu dy sempat PDKT tapi ku tidak tanggepin. Atau jangan-jangan ...”
            BRUUUUUKK!
            Ryo langsung membanting binder yang sedari tadi ia genggam.
            “Ryo! Kenapa sih? Kok kau sewot begini?” sambil terperangah melihat tingkah Ryo.
            “Fi faivi sijaya! Jadi Cuma ini kau jadi ganggu saya mencatat?” suara Ryo meninggi. Beberapa siswa yang berada dalam kelas pun seketika menatap kearah kami.
            Ku tak mengucapkan apa-apa. Bibirku bergetar, mataku berkaca. Baru kali ini Ryo membentakku sekeras itu. Aku pun berlalu tanpa berpamitan padanya.
            “maafkan aku fi, entah kenapa aku merasa risih ketika kau sebut nama ari,agus,atau siapa tadi.... maafkan aku fi”
Fi, mata air sejuta keindahan
Darimu aku bermimpi
Bahagia meski memendam sendiri
Rasa luar biasadari sosok yang biasa
Ah, aku ingin terus merindumu
Sampai kau benar-benar berlalu dari senjaku
            Ryo terus meminta maaf padaku, telfonnya tidak ku jawab-jawab. Pesannya pun tak ku balas, ku juga tak menghiraukan ajakannya untuk berangakat bersama ke kampus.
Teruntuk fi faivi, bunga terindah yang pernah ku temui...
Maaf bila kukatakan cintalewat tinta
Juga lewat kertas tak bermakna
Aku bukan ahli konsep, aku sosok berani
Aku hanya punya ini;
Cinta tulus untukmu dari sanubari
Sekali lagi ... maafkan aku, fi
            PRAAAAAAK ...!! ku menepuk bahu Ryo.
            “hei Ryo dirgantara! Ternyata kau ya penulis surat misterius itu?”
            “Ssssssst, jangan keras-keras, ini perpustakaan!” ucap Ryo  sembari membungkam mulutku. Ku hanya tersenyum kemudian duduk di samping Ryo.
            “maaf ya, fi”
            “Untuk apa?”
            “ini, kuangsurkan surat ke-9 yang ku tulis untukmu. Bukan karena sudah ketahuan olehmu, tapi karena aku sudah tak sanggup memendam dan yakin harus mengatakan apa”
            “makasih ya yo, aku suka semuanya”
            “masa?” Ryo terngaga tak percaya.
            “maaf aku lancang fi, tapi aku tidak bisa bohong, aku sayang kau lebih dari sahabat, sumpah” ucapnya dengan nada yang gugup.
            “aku juga sayang kau yo” ucapku dengan pipi memerah.
            “kau tak bercanda kan fi,? Kau terima cintaku?” tanya Ryo dengan rasa tak percaya.
            “iya, ku terima cintamu”
            “YEEEEEEEEEES”.  Ryo bersorak
kali ini aku yang membungkam mulut Ryo “upps ini perpustakan”.


















KOMUNIKASI INTERPERSONAL



BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.  PENGERTIAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL (ANTAR PRIBADI)
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang.
Komunikasi Interpersonal  adalah interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal. Saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau antar individu di dalam kelompok kecil.
Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya.
Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.
Komunikasi Interpersonal Antara Dua Orang adalah komunikasi dari seseorang ke orang lain, dua arah interaksi verbal dan nonverbal yang menyangkut saling berbagi informasi dan perasaan.
Komunikasi Interpersonal Antara Tiga Orang/ lebih, menyangkut komunikasi dari orang ke beberapa oarng lain (kelompok kecil). Masing-masing anggota menyadari keberadaan anggota lain, memiliki minat yang sama dan/atau bekerja untuk suatu tujuan.
Hubungan antarpribadi lebih lanjut diindentifikasikan menjadi dua karakteristik, yakni hubungan antarpribadi yang berlangsung beberapa tahap hingga ke pemutusan dan hubungan antarpribadi dalam hal keluasan (breadth) dan kedalamannya (depth).
Tahapan hubungan antarpribadi ialah tahapan kontak, tahapan keterlibatan, tahapan keakraban, tahapan perusakan dan tahapan pemutusan.
1.     Tahap kontak adalah tahap interaksi awal dimana individu akan mengenal, mengetahui. Pada tahap ini sikap bersahabat, kehangatan, keterbukaan, dinamisme akan terungkap. Jika seseorang menyukai, cocok dengan individu pada tahao ini maka akan berlanjut pada tahap berikutnya.
2.    Tahap keterlibatan adalah tahap pengenalan lebih jauh, ketika individu mengikatkan diri mengenal orang lain dan individu mengungkapkan dirinya.
3.    Tahap keakraban adalah invidu mengikat, mengenal orang lain lebih jauh lagi. Tahap perusakan adalah tahap menurunnya hubungan, ketika ikatan diantara dua individu melemah.
4.    Tahap pemutusan adalah pemutusan ikatan yang mempertalikan dua pihak.
B. PENDEKATAN KAP (KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI)
Pendekatan antar pribadi dibagi menjadi tiga hal :
1.      Komponen-Komponen Utama
·         Pengirim-penerima
·         Encoding-Decoding
·         Pesan-Pesan
·         Saluran
·         Gangguan(noise)
·         Umpan balik
·         Konteks
·         Bidang pengalaman
·         Akibat(efek)
2.      Hubungan Diadik
Hubungan diadik mengartikan KAP sebagai komunikasi yang berlangsung antara dua orang yang mempunyai hubungan mantap dan jelas.
Untuk memahami perilaku seseorang, harus mengikutsertakan paling tidak dua orang peserta dalam situasi bersama (Laing, Phillipson, dan Lee (1991:117).
Trenholm dan Jensen (1995:26) mendefinisikan KAP sebagai komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka (komunikasi diadik). Sifat komunikasi ini adalah:
·         Spontan dan informal.
·         Saling menerima feedback secara maksimal.
·         Partisipan berperan fleksibel.
Trenholm dan Jensen (1995:227-228) mengatakan tipikal pola interaksi dalam keluarga menunjukkan jaringan komunikasi.
3.      Pengembangan
KAP dapat dilihat dari dua sisi sebagai perkembangan dari komunikasi impersonal dan komunikasi pribadi atau intim. Oleh karena itu, derajat KAP berpengaruh terhadap keluasan dan kedalaman informasi sehingga merubah sikap.
Pendapat Berald Miller dan M. Steinberg (1998: 274), pandangan developmental tentang semakin banyak komunikator mengetahui satu sama lain, maka semakin banyak karakter antar pribadi yang terbawa dalam komunikasi tersebut.
Edna Rogers (2002: 1), mengemukakan pendekatan hubungan dalam menganalisis proses KAP mengasumsikan bahwa KAP membentuk struktur sosial yang diciptakan melalui proses komunikasi.

C. CIRI-CIRI KAP MENURUT PARA AHLI
Menurut Barnlund (dikutip dalam Alo Liliweri: 1991), ciri-ciri mengenali KAP sebagai berikut:
·         Bersifat spontan.
·         Tidak berstruktur.
·         Kebetulan.
·         Tidak mengejar tujuan yang direncanakan.
·         Identitas keanggotaan tidak jelas.
·         Terjadi sambil lalu.
Ciri-ciri KAP menurut Rogers yaitu:
·         Arus pesan dua arah.
·         Konteks komunikasi dua arah.
·         Tingkat umpan balik tinggi.
·         Kemampuan mengatasi selektivitas tinggi.
·         Kecepatan jangkauan terhadap khalayak relatif lambat.
·         Efek yang terjadi perubahan sikap.
D. TUJUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Tujuan komunikasi interpersonal menurut Muhammad adalah:
a. Menemukan Diri Sendiri
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain.
Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.
b. Menemukan Dunia Luar
Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi interpersonal.
c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.
d. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal.
e. Untuk Bermain Dan Kesenangan
Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita.
f. Untuk Membantu Pengarahan
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.

E.PROSES KOMUNIKASI

1. Sumber mempunyai gagasan pemikiran , atau kesan .
Sumber ( source ) . sumber atau pengirim berita memainkan langkah pertama dalam proses komunikasi . Sumber mengendalikan macam berita yang dikirim , susunan yang digunakan , dan sering saluran melalui mana berita dikirim .
2. Pengubahan berita kedalam sandi / kode (encoding)
Langkah kedua ini , encoding the massege  mengubah berita kedalam berbagai bentuk simbol-simbol verbal atau nonverbal yang mampu memindahkan pengertian , seperti kata-kata pencakapan atau atau tulisan , angka , gerakan , ataupun kegiatan .
3. Pengiriman berita
Langkah ketiga mencerminkan pilihan komunikator terhadap media atau “saluran distribusikan “. Komunikasi lisan mungkin disampaikan melalui berbagai  saluran – telephone , mesin pendikte, orang atau videotape, hal mungikn dilakukan secara pribadi atau dlam pertemuan kelompok dengan banyak orang .
Manfaat komunikasi lisan, orang per orang, adlah kesempatan untuk berinteraksi antara sumber dan penerima, memungkinkan komunikasi nonverbal, di sampaikan berita secara cepat, dan memungkinkan umpan balik diperoleh segera.
4. Penerimaan berita
Langkah keempat adalah penerimaan berita oleh pihak penerima . pada dasarnya orang-orang menerima berita melalui kelima pancaindera mereka – penglihatan , pendengaran , pengecap , perabaan , dan penciuman . Pengiriman berita belum lengkap atau tidak terjadi bila suatu pihak belum menerima berita .
5. Pengartian atau penterjemahan kembali berita (decoding)
Hal ini menyangkut pengertian simbol-simbol oleh penerima . proses ini dipengaruhi oleh latar belakang , kebudayaan , lingkungan , pendidikan , praduga , dan gangguan di sekitarnya . selalu ada kemungkinan bahwa berita dari sumber , ketika diartikan oleh penerima , akan menghasilkan pengertiaan yang jauh berbeda dengan yang dimaksud oleh pengirim . jadi , penerima mempunyai tanggung jawab besar efektifitas komunikasi , dalam hal komunikasi dua arah . manajer dan bawahan dapat berperan baik sebagai sumber maupun penerima dalam suatu interaksi dapat dilakukan ruang lingkup , tingkat kepentingan dan periode waktu yang berbeda –beda .
6. Umpan balik (feedback)
Setelah berita diterima dan diterjemahakan penerima mungkin menyampaikan berita balasan yang ditunjukan kepada pengirim mula-mula atau oarang lain . jadi, komunokasi dalah proses yang berkesinambung dan tak pernah berakhir . seseorang berkomunikasi , penerima menanggapinya melalui komunokasi selanjutnya dengan pengirim atau orang lain , dan seterusnya . Feedback yang diperoleh dalam KAP berupa feedback positif, negatif dan netral. Prinsip mendasar dalam komunikasi manusia berupa penerusan gagasan.

F.    CIRI EFEKTIFITAS KAP SEBAGAI BERIKUT:

v   Keterbukaan (openess).
Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal.
Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya.memang ini mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu komunikasi.
Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut.
Aspek keterbukaan yang kedua mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita ingin orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan. Dan kita berhak mengharapkan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketidak acuhan, bahkan ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan.
Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain.
Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran (Bochner dan Kelly, 1974). Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggungjawab atasnya. Cara terbaik untuk menyatakan tanggung jawab ini adalah dengan pesan yang menggunakan kata Saya (kata ganti orang pertama tunggal).
v  Empati (empathy).
Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai ”kemampuan seseorang untuk ‘mengetahui’ apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati, di pihak lain adalah merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih. Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama.
Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang. Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi komtak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik; serta (3) sentuhan atau belaian yang sepantasnya
v   Dukungan (supportiveness).
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Suatu konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1) deskriptif, bukan evaluatif, (2) spontan, bukan strategic, dan (3) provisional, bukan sangat yakin.
v  Rasa positif (positiveness).
Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi.
v  Kesetaraan (equality).
Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih pandai. Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara.
Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan, ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan ”penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain.

G.       KLASIFIKASI KOMUNIKASI INTERPERSONAL
 Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik, anggota famili, dan orang-orang yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat.
 Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi. Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang perhatian, minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi dan lain sebagainya.
Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut informasi dari yang lain. Misalnya seorang karyawan dituduh mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya.
 Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di mana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya.

HHAMBATAN KOMUNIKASI (NOISE)
Physical noise: Gangguan secara fisik (suara gaduh, ruangan yang panas, microphone rusak)
Psychological noise: Gangguan psikologis. ketidakmampuan untuk memusatkan perhatian ketika menyampaikan atau menerima pesan. (mental)
  Semantic noise: perbedaan makna terhadap lambang-lambang tertentu dan ketika makna tersebut tidak dapat dipahami bersama.
BAB III
KESIMPULAN
Jadi dapat di simpulkan bahwa Komunikasi Antar Pribadi tidak pernah lepas dari kegiatan manusia sehari-hari. Komuniksi dapat membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara 2 orang atau lebih.Komunikasi merupakan salah satu aspek penting dan kompleks bagi kehidupan manusia,karna manusia sangat di pengaruhi oleh komunikasi yang di lakukan dengan manusia lain,baik yang sudah di kenal maupun yang tidak di kenal sama sekali.Maka kita harus memberikan perhatian yang seksama terhadap komunikasi.

                           
DAFTAR PUSTAKA
A.BUKU
Prof. Deddy mulyana, MA, Ph.D., 2011, Ilmu Komunikasi,PT.Remaja Rosdakarya, Bandung.
Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc., 2008, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta
S.Djuarsa Sendjaja, Ph.D. dan Dra. Endah Murwani.,Pengantar Komunikasi.
B.SUMBER INETERNET
Febrina. 2008. Pengertian KIP/K (Komunikasi Inter Personal/ Konseling). diposting tanggal 8 Februari: 19.41 WIB.
Prakosa, A. 2007. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi. diposting Jumat, 7 Desember: 20.06 WIB.
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo.
sutry95.blogspot.com
http://www.lusa.web.id/komunikasi-antar-pribadi-interpersonal-communication